IKATAN ALUMNI SMK NEGERI 1 GOMBONG

Agenda IA-SMKIN GO htmL

1. SILATURAHMI Acara : Silaturahmi Bulanan IA-SMKIN GO
Hari / Tanggal : Sabtu / 08 Mei 2010
Waktu : Pukul 19.00 WIB
Tempat :
"PRAPATAN PRESIDENT UNIVERSITY JABABEKA CIKARANG"
Perwakilan :
seksi acara:
1. Trizz 2004
2. Dullah 2004
3. Mars 2003
seksi humas
1. pecahan beling 2004
Info Selengkapnya Hubungi Pengurus Pusat IA-SMKIN GO (di Kontak Kami) atau langsung ke Pengurus IA-SMKIN GO (2004)
> Hasil Rapat : Silakan klik "Laporan Hasil Silaturahmi 8 Mei"
2. PENGENALAN IA-SMKIN GO Acara : Silaturahmi dan Pengenalan IA-SMKIN GO kepada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Gombong(sebagai calon anggota baru) Waktu : April / Mei 2010 Tempat : SMK Negeri 1 Gombong Peserta : siswa kelas XII SMK Negeri 1 Gombong dan Alumni yang telah konfirmasi kepada Pengurus IA-SMKIN GO bahwa akan ikut hadir dalam acara. Info lebih lanjut dapat menghubungi IA-SMKIN GO,no hp ada di Kontak Kami. 3. SILATURAHMI Acara : Silaturahmi Bulanan IA-SMKIN GO (2004)
Hari / Tanggal : Sabtu / 13 Maret 2010
Tempat : Bundaran Patung Kuda (JABABEKA) Cikarang
Waktu : Pukul 19.00 WIB Info Selengkapnya Hubungi Pengurus Pusat IA-SMKIN GO (di Kontak Kami) atau langsung ke Pengurus IA-SMKIN GO (2004) 4. Rapat Koordinasi
Acara : Pertemuan pengurus
Hari / Tanggal : Jumat, 12 Februari 2010
Waktu : Pukul 10.00 WIB
> Hasil Rapat : Silakan klik "Salinan Hasil Rapat 12/02/2010"

Rabu, 10 Maret 2010

Emosi dan Kecerdasan Emosional

Emosi mempunyai energi yang sangat besar. Berlawanan dangan kebanyakan pemikiran konvensional yang selama ini dipercayai, pada kenyataannya emosi itu bukanlah sesuatu yang bersifat positif atau negatif, tetapi sesungguhnyalah ia adalah sumber energi, autentisitas, dan semangat manusia yang paling kuat, dan dapat memberikan kepada kita sumber kebijakan intuitif yang sangat berguna. Para ahli meyakini, bahwa perasaan memberi kita informasi penting dan berpotensi menguntungkan setiap saat. Umpan balik inilah –dari hati, bukan dari kepala—yang menyalakan kreativitas, membuat kita jujur terhadap diri sendiri, menjalin hubungan yang saling mempercayai, memberikan panduan murni bagi hidup dan karir, menuntut kita ke kemungkinan tak terduga, bahkan bisa menyelamatkan diri kita atau organisasi dari kehancuran.

Itulah kekuatan emosi. Tetapi sejauh ini kita membicarakan emosi, tampaknya tidak sedikit orang yang dibuat bingung oleh istilah tersebut; apa sebenarnya emosi itu? Ternyata istilah ini tidak hanya membingungkan sebagian Pembaca saja; para ahli psikologi maupun ahli filsafat juga masih memperdebatkan makna yang tepat dari istilah itu.

Secara harfiah, Oxford English Dictionary mendefinisikan emosi sebagai “setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu; setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”. Sedangkan Daniel Goleman, menganggap emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Menurutnya, ada ratusan emosi, bersama dengan campuran, variasi, mutasi, dan nuansanya. Sungguh, terdapat lebih banyak penghalusan emosi daripada kata yang kita miliki untuk itu.

Sebagaimana diungkap oleh Daniel Goleman (1995), para peneliti terus berdebat tentang emosi mana yang benar-benar dapat dianggap sebagai emosi primer –biru, merah, dan kuningnya setiap campuran perasaan—atau bahkan mempertanyakan apakah memang ada emosi primer semacam itu. Sejumlah teoritikus mengelompokkan emosi dalam golongan besar, meskipun tidak semua sepakat tentang golongan itu. Calon-calon utama dan beberapa anggota golongan tersebut adalah:

  • Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan barangkali yang paling hebat, tindak kekerasan dan kebencian patologis.
  • Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan kalau menjadi patologis, depresei berat.
  • Rasa takut: cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, kecut; sebagai patologis, fobia dan panik.
  • Kenikmatan: bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, kegirangan luar biasa, senang, senang sekali, dan batas ujungnya mania.
  • Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.
  • Terkejut: terkejut, terkesiap, takjub, terpana
  • Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah.
  • Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.

Meskipun sudah didaftar dengan begitu njlimet dan teliti, namun ternyata daftar tersebut belum bisa menyelesaikan setiap pertanyaan bagaimana menge-lompokkan emosi. Satu contoh, bagaimana tentang perasaan yang bercampur aduk seperti iri hati, variasi dari marah yang juga mengandung unsur sedih dan takut? Juga tentang bagaimana nilai-nilai klasik seperti pengharapan dan kepercayaan, keberanian dan mudah memaafkan, kepastian dan ketenangan hati? Belum lagi beberapa masalah yang menyangkut cacat “bawaan”, seperti perasaan ragu-ragu, puas diri, malas, lamban, atau mudah bosan? Rupanya belum ada jawaban yang jelas; sehingga perdebatan ilmiah tentang bagaimana menggolong-golongkan emopsi pun terus berjalan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Space Iklan 1 (Harga : 100.000 /bulan tayang)

Silakan Pasang iklan Anda di sini.. Iklan akan tampil di semua halaman. Hubungi : Bendahara IA-SMKIN GO 085227111076 (Zul Kurniawan)